Kamis, 04 Agustus 2005
- Tetap Ikut Seleksi CPNS
SLAWI - Enam ratus guru bantu di Kabupaten Tegal mengaku gelisah jika Pemerintah Pusat tetap mengikutsertakan mereka dalam seleksi penerimaan CPNS. Mereka lebih menginginkan pengangkatan otomatis karena sudah pernah mengikuti tes yang sama dan lulus seleksi.
Ungkapan kegelisahan itu disampaikan Ketua Forum Komunikasi Guru Bantu (FKGB) Kabupaten Tegal Mungkas Iswandi SPd mewakili ratusan anggotanya yang tersebar di 18 kecamatan daerah tersebut.
Menurut keterangan dia, dalam dialog yang digelar organisasinya di aula SMAN 3 Slawi, Minggu (31/7), dengan anggota DPR RI Drs Munawar Sholeh, Bupati Tegal Agus Riyanto SSos, dan Ketua FKGB Jateng Ahmad Tugiran tersirat opsi yang mengarah pada keikutsertaan guru bantu untuk tes CPNS.
Pihaknya mengakui, selain ada opsi seperti itu ada juga pilihan kebijakan untuk mengangkat guru bantu menjadi PNS secara otomatis. Dengan pertimbangan, mereka juga sudah pernah mengikuti tes atau seleksi untuk menjadi guru bantu.
''Kami jelas resah jika sampai ada seleksi penerimaan CPNS lagi untuk guru bantu. Seharusnya kami yang sudah mengikuti tes seleksi, tidak usah mengikuti seleksi lagi. Pemerintah harus mengangkap kami secara otomatis menjadi PNS,'' papar Mungkas Iswandi SPd yang juga pengajar di SMPN 3 Slawi, kemarin.
Minta Bersabar
Bupati Tegal Agus Riyanto SSos MM mengatakan, jika dia diberi kemampuan untuk mengangkat semua guru bantu menjadi PNS tentu akan dia lakukan. Namun, hal itu sangat sulit karena menyangkut anggaran yang relatif besar.
''Jadi, soal ikut tes seleksi lagi atau tidak itu baru wacana. Ini baru beberapa opsi yang ditawarkan setelah ada pertemuan Komisi X DPR RI dengan Meneg-PAN, beberapa waktu lalu. Pada prinsipnya, saya mendukung perjuangan guru bantu agar dapat diangkat menjadi PNS. Akan tetapi, tolong saya minta Anda sekalian bersabar,'' imbaunya yang disambut aplaus hangat ratusan guru bantu yang datang selain dari daerahnya juga dari beberapa daerah sekitar.
Anggota Komisi X DPR RI Drs Munawar Sholeh mengemukakan, selama ini kinerja guru bantu sangat baik dan mampu menunjang keberhasilan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Karena itu, komisinya memberikan tiga alternatif dalam penyelesaian masalah guru bantu.
Pertama, mengangkat kembali semua guru bantu Angkatan 2003 sebanyak 174.232 orang (di Kabupaten Tegal 600 orang-Red) yang telah habis masa kontraknya dengan pemberian honor sama dengan yang sebelumnya, Rp 460.000/bulan.
Kedua, melaksanakan alternatif pertama dan menaikkan honor Rp 250.000/orang/bulan sehingga honor mereka di atas UMR. Ketiga, mengangkat paling kurang 100.000 guru bantu yang memenuhi syarat dan lulus seleksi menjadi PNS pada 2005 melalui suatu proses perekrutan khusus.
''Saya setuju alternatif yang ketiga. Saya juga senang jika guru bantu dapat diangkat otomatis. Karena itu, marilah kita berdoa bersama agar cita-cita kalian tercapai sesuai dengan harapan,'' ungkap Munawar yang juga disambut aplaus ratusan guru bantu.
Sebagai wujud dukungan atas perjuangan dan keinginan guru bantu, baik Munawar maupun Bupati Tegal kemudian membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 100 meter. Tanda tangan itu juga diikuti ratusan guru bantu yang hadir dalam dialog tersebut. (D12-50j)