Minggu, 06 Mei 2012

Ratusan Guru Bantu Masuk PGRI

Senin, 04 April 2005

WONOSOBO - Sebanyak 830 guru bantu di Wonosobo yang tergabung dalam Persatuan Guru Bantu Indonesia (PGBI) menyatakan sikap untuk bergabung menjadi anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Deklarasi PGBI untuk bergabung dengan PGRI Wonosobo disampaikan dalam rapat kerja daerah (rakerda) guru bantu di Gedung Sasana Adipura Kencana, Sabtu (2/4) lalu.
Menanggapi hal itu, Pengurus Daerah I PGRI Jateng, Taruno SH menyambut baik bergabungnya PGBI ke PGRI. Dia menyebutkan, hal itu karena adanya persamaan visi dan misi PGBI dengan PGRI.
Menyinggung hak guru, mantan anggota DPR RI itu menandaskan, mereka berhak mendapatkan penghasilan yang pantas dan memadai. Guru berhak memperoleh pembinaan karier. Guru juga berhak mempunyai penghargaan. Dalam menjalankan tugasnya, para guru pun berhak mendapat perlindungan.
Soal gaji untuk guru bantu yang terlambat, dia minta agar pihak terkait memperhatikan masalah tersebut. "Kalau perlu, Bupati meminjami dulu keterlambatan pembayaran gaji guru bantu."
Wakil Bupati Wonosobo Drs H Kholiq Arief ketika membuka rakerda guru bantu berharap, bergabungnya guru bantu ke PGRI akan memberikan manfaat. Dia mengingatkan, setelah bergabung semoga para guru bantu tidak dibebani dengan bermacam potongan.
Kholiq juga berharap, para guru ataupun PNS harus netral dan tidak mudah digiring atau diarahkan ke politik praktis. PNS harus netral karena ketidaknetralannya akan merugikan pelayanan publik.
Dalam acara dialog, sejumlah guru bantu menyampaikan permasalahan yang mengimpit mereka berkaitan dengan kesejahteraan antara lain gaji yang terlambat dibayarkan. (P55-20j)


.

.
Template by : kendhin Honor Jangar