Senin, 07/06/2004 11:53 WIB
Titis Widyatmoko :
detikcom - Jakarta, Tig3r, hacker yang menembus situs KONI dan 'mendeklarasikan' pesan KONI dukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai capres mengaku tidak ada niat mendiskreditkan SBY lewat aksinya. "Saya senang SBY, saya fans SBY," katanya. "Saya hanya ingin mengapresiasikannya lewat aksi-aksi ini. Kalau seandainya SBY atau tim kampanye SBY melarang saya, maka saya akan segera menghentikan aksi ini," tandas Tig3r Pro SBY dalam e-mailnya kepada detikcom, Senin (7/6/2004). Sebelum ada larangan, terutama dari tim kampanye SBY, dia mengaku akan tetap melanjutkan aksinya itu. Senin ini, Tig3r Pro SBY kembali beraksi dengan menembus situs www.apotik2000.net. Ini adalah situs e-commerce yang menjual obat-obatan dan perlengkapan kesehatan. Lihatlah pesan yang ditempelkannya. Cukuplah sudah kemelaratan ini, cukuplah sudah kepedihan hidup ini, cukuplah sudah ibu pertiwi menangis. Mari maju bangsaku, mari kita membangun kembali. Tig3r Pro SBY. Belum diketahui apakah dia hanya berniat menempelkan pesan pro SBY atau punya maksud lain. TGapi setidaknya menurut pengakuan Tig3r dia tidak punya niat apapun. "Saya bukan penjahat atau hacker atau cracker atau carder. Saya hanya seorang fans SBY. Saya telah mengubah situs www.apotik2000.net tanpa mengambil data apapun dari situs ini. Data kartu kredit sekali pun!!" tandas Tig3r. Untuk menunjukkan bukti niat baiknya, Tig3r mengklaim sebenarnya bisa menyusup ke situs Tentara Nasional Indonesia (TNI) di www.tni.mil.id selain juga situs TNI Angkatan Udara di www.tni-au.mil.id. "Sebenarnya bisa dimasuki juga, hanya saya tidak melakukannya mengingat hal ini bisa menimbulkan efek yang tidak tidak," ujarnya. Pengamat telematika Heru Sutadi sebelumnya melihat kemungkinan motivasi politik di balik penyusupan situs menjelang pemilihan presiden. Terutama pada kasus penyusupan ke situs capres tertentu atau penyusupan yang membawa pesan pro capres tertentu. Kasus tersebut, menurut Heru, akan mendapatkan perhatian secara politis. "Pertama, cracker itu akan mendapatkan 'nama' dan kedua, yang terdeface juga akan mendapatkan simpati," kata Heru Sutadi.