Jumat, 20 April 2012

Apakah Dajjal itu

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Spoiler for Honor Jangar:

Apakah Sebenarnya yang Disebut Dajjal Itu?

Bagi anda umat muslim, tahukah anda apa itu Dajjal? Apakah anda sudah pernah mengetahui cerita tentang hal ini dari orang tua, saudara dan alim ulama anda? Jika ya, maka ucapkan alhamdulillah. Diluar sana, banyak yang tidak mengerti, bahkan acuh tak acuh dengan soalan Dajjal ini. Soalan ini sudah dikemukakan oleh Rasulullah SAW 14 abad lalu dalam sebuah kalimat: “Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal.”

Sebelum kita membahasnya, perlu adanya anda membaca kalimat penting yang akan menjadi landasan berpikir kita untuk semua artikel tentang Hari Akhir, Dajjal, Imam Mahdi dan Nabi Isa A.S. Disclaimer: tulisan ini memuat pengetahuan berdasarkan usaha dalam memahami lebih apa yang disampaikan Rasulullah sekitar 14 abad yang lalu. Dalam hal ini, kita dituntut untuk berpikir “diluar kotak”. Setiap kalimat disini bukanlah kebenaran mutlak, namun layak untuk dipertimbangkan sebagai pengetahuan tambahan. Karena kebenaran mutlak hanyalah milik Allah. Jika anda sudah membaca kalimat diatas, marilah kita mulai membicarakan soalan Dajjal ini, menambah pengetahuan kita tentang sisi lain kehidupan sebagai umat muslim.

Asal kata Dajjal

Bahasa Arab pada sistemnya menggunakan akar kata. Dajjal akar katanya adalah ‘dajjala’ yang artinya “unta kurapan” atau unta yang berpenyakit kulit. Saat unta itu sakit kulit, orang-orang arab dulu memolesnya dengan sesuatu sehingga disebut “yudadjiru”, dan unta-unta yang tadinya penyakitan itu tampak lebih baik daripada unta yang sehat. Inilah akar kata dari Dajjal. Sedangkan Dajjal itu sendiri artinya adalah “pembohong besar”.
“Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Coba anda cerna kalimat demi kalimat hadist diatas. Menurut saya pribadi, kata-kata Rasulullah tersebut diatas secara eksplisit mengandung dua hal, yaitu yang pertama bahwa kita hidup di akhir jaman dan yang kedua adalah dajjal sudah hadir di tengah-tengah kita. Bukankah sudah tampak bagi anda-anda sekalian bahwa saat ini tanda-tanda akhir jaman itu sudah terlihat? Namun tanda-tanda itu hanya bagi mereka yang memperhatikan saja. Karena antek-antek Dajjal telah menutupi kebenaran dengan kebatilan.

Seperti apa Dajjal itu?

Dari Ibnu `Umar ra. berkata: “Kami sedang memperbincangkan tentang haji Wada’ sedang Nabi berada di tengah-tengah kami. Kami belum tahu apakah sebenarnya haji Wada’ itu. Kemudian Rasulullah saw. memuji dan menyanjung Allah serta menceritakan tentang keadaan Al Masih Ad Dajjal dan memperpanjang ceritanya seraya bersabda: ” tiap Allah mengutus Nabi, ia pasti memperingatkan umatnya. Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya, demikian juga nabi-nabi sesudahnya. Dan bila nanti Dajjal keluar di tengah-tengah kamu sekalian maka apa pun sifat yang ia sembunyikan niscaya tidaklah tersembunyi bagi kamu sekalian. Sesungguhnya Tuhanmu tidaklah buta sebelah tetapi Dajjal buta sebelah yaitu mata kanannya seolah-olah matanya itu adalah buah anggur yang bulat. Ingatlah sesungguhnya Allah telah mengharamkan darah dan hartamu sebagaimana haramnya hari ini di negeri ini dan di bulan ini. Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikannya?” Para sahabat menjawab : “Ya”. Beliau bersabda: “Wahai Allah saksikanlah”, beliau mengulanginya tiga kali; “Awaslah atau berhati-hatilah, dan ingatlah! Janganlah kamu sekalian kembali menjadi kafir sepeninggalku nanti di mana salah seorang di antara kalian membunuh yang lain”. (Shahih Bukhari).
Dari sekian banyak hadist shahih yang memuat tentang Dajjal, hanya terdapat satu ciri fisik menonjol. Namun ada yang perlu diperhatikan yakni bahwa Dajjal melihat dengan mata kiri, buta sebelah kanan. Mengingat kadang apa yang disampaikan Allah lewat Al-Quran atau lewat perkataan Rasulullah adalah berupa simbol atau perumpamaan, maka bisa dikatakan bahwa Dajjal itu bukanlah buta secara fisik, namun secara batin. Mata kanan adalah perlambang mata hati, mata kebajikan. Jadi bisa dikatakan, tiada kebajikan pada Dajjal. Maka bisa kita perumpamakan pula bahwa Dajjal ini bukan hanya sesosok makhluk, melainkan banyak makhluk yang berupa sistem, dimana mereka menipu manusia untuk menjauh dari perintah Allah dan mendekati larangan Allah.
Menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Muhammad bin Al-‘Alai dan Ishaq bin Ibrohim –berkata Ishaq: mengabarkan kepada kami -dan berkata pada kesempatan lain: menceritakan kepada kami- Abu Mu’awiyah dari Al-A’masy dari Syaqiq dari Hudzaifah yang berkata: bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Dajjal itu cacat mata yg kirinya, keriting rambutnya dan bersamanya surga dan neraka. Neraka Dajjal adalah surga dan Surganya Dajjal adalah neraka.” (Shahih Muslim no. 2934).
Dari kalimat yang saya bold diatas dan dari akar kata Dajjal dalam bahasa Arab yang artinya menutupi, maka bisa kita simpulkan bahwa Dajjal itu akan menipu kita sehingga kita akan memilih surganya, yang tentu saja itu berarti adalah neraka Allah. Lantas jika seperti itu, apa Dajjal sesungguhnya? Akan kita bahas dalam artikel berikutnya tentang fitnah Dajjal.

.

.
Template by : kendhin Honor Jangar